Analisis Lingkungan Pemasaran L'Oreal (Maybelline Cosmetic)


ABSTRAK

Maybelline didirikan pada tahun 1915 oleh seorang warga negara Amerika Serikat yang kala itu masih berusia 19 tahun, Berdirinya Maybelline diawali dengan terinspirasinya Tom Lyle Williams atas apa yang dilakukan Mabel, kakak perempuannya. Mabel mencampurkan Vaseline dengan bubuk batu bara untuk membuat bulu matanya nampak lebih tebal dan hitam. Melihat apa yang dilakukan kakaknya, Tom mulai membuat maskara menggunakan bahan-bahan kimia yang dinamakan lash-in-brow-line. Bersamaan dengan itu, Tom mendirikan perusahaan dengan nama “Maybelline” sebagai bukti penghargaannya kepada Mabel yang telah menginspirasinya.
Maybelline adalah merek kosmetik yang diproduksi oleh Grup L’oreal. Grup L’oreal hadir pertama kalinya di Indonesia pada tahun 1979 dengan mendistribusikan Lancome, salah satu merek Luxury. Beberapa merek Grup L’oreal lainnya pada kategori luxury di tahun-tahun berikutnya turut meramaikan pasar Indonesia sendiri seperti parfum Guy Laroche, Cacharel, dan Ralph Lauren.
Produk Maybelline New York pun banyak meraih berbagai awards bergengsi, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Rangkaian produk make up Maybelline New York seringkali menempati urutan nomor 1 di berbagai negara seperti Amerika, Inggris, Jepang dan lain-lain. Maskara dan BB Cream Maybelline adalah produk make up dengan penjualan tertinggi di dunia.
Maybelline adalah merek yang tidak dapat dipisahkan dari dunia fashion. Partisipasi Maybelline New York di New York Fashion Week, Japan Fashion Week dan terakhir Jakarta Fashion Week hanya menunjukkan segelintir dari prestasi Maybelline di dunia fashion.
1.0.         Pendahuluan
Srategi bisnis yang dijalankan oleh L’oreal telah membawa perusahaan tersebut ke kancah internasional. Hal ini juga tidak terlepas dari dukungan nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan tersebut dan diimplementasikan dalam upaya mencapai tujuan L’oreal dalam menciptakan kecantikan yang universal untuk wanita dan pria di seluruh dunia. Nilai-nilai tersebut bukan hanya ditanamkan dalam L’oreal sebagai perusahaan oleh pendiri L’oreal, namun lebih pada tindakan seluruh tim L’oreal dalam mengekspresikan diri pada tindakan sehari-hari, sebab nilai-nilai ini merupakan kode etik. Nilai-nilai tersebut yaitu semangat, inovasi, semangat kewirausahaan, pemikiran yang terbuka, pencarian terhadap kesempurnaan, dan tanggung jawab (Loreal, 2013). Dengan semangat atau gairah, L’oreal menciptakan sebuah bisnis yang sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan budaya
 L’oreal menciptakan produk kecantikan yang artinya adalah, L’oreal berusaha memahami orang lain, mendengarkan kebutuhan konsumen, menangkap tradisi dan budaya konsumen, dan kemudian menyediakan apa yang dibutuhkan konsumen. Inovasi menjadi sesuatu yang sangat penting bagi perusahaan L’oreal, oleh karena itu, L’oreal akan terus melakukan inovasi terhadap kebutuhan kecantikan untuk menciptakan produk-produk baru.
Nilai yang selanjutnya adalah semangat kewirausahaan, yaitu dimana perusahaan L’oreal yakin bahwa setiap individu itu penting dengan bakat yang ada di dalam diri masing-masing. Kemudian, nilai selanjutnya adalah pikiran yang terbuka, yaitu dengan cara mendengarkan konsumen dan memahami budaya mereka, bersikap terbuka terhadap orang lain, dan merespon keberanekaragaman individu yang ada. Selanjutnya adalah pencarian terhadap kesempurnaan, yang artinya L’oreal selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada konsumen.
Dan nilai yang terakhir adalah tanggung jawab, yaitu L’oreal tetap tidak mengabaikan tugasnya untuk melestarikan alam dan tetap berkontribusi pada kesejahteraan karyawan dan masyarakat dimana pun.  Berdasarkan pemaparan sebelumnya, dapat dilihat efektivitas dari strategi bisnis yang dilakukan oleh L’oreal. Dimana L’oreal mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana perusahaan itu berada. Selain itu, L’oreal juga mampu membaca kebutuhan pasar. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa L’oreal berhasil dalam menganalisa kondisi lingkungan perusahaan baik dari dalam maupun dari luar, sehingga perusahaan tersebut melaksanakan strategi dengan memanfaatkan kelebihan dan peluang yang ada, sehingga kekurangan dan ancaman yang dapat membuat perusahaan tersebut mengalami krisis dapat diminimalisir.   
2.0.Landasan Teori
2.1.Analisis Lingkungan Pemasaran
Perusahaan selain harus memperhatikan kebutuhan konsumen, juga harus memperhatikan lingkungan pemasaran. Lingkungan pemasaran sangat berpengaruh pada kesuksesan perusahaan.
Analisis lingkungan pemasaran terdiri dari analisis lingkungan makro dan lingkungan mikro.

A.    Lingkungan Makro
Dalam lingkungan makro terdapat kekuatan-kekuatan uncontrollable yang dapat memberikan peluang atau menimbulkan ancaman bagi perusahaan sehingga perlu dicermati dan ditanggapi oleh perusahaan. Kekuatan-kekuatan lingkungan yang dapat berpengaruh pada proses pengambilan keputusan dalam perencanaan pemasaran, antara lain:
a.      Demografi
Berisikan tentang data kependudukan beserta karakteristik distribusinya. Perusahaan perlu melihat kecenderungan demografi utama dan karakteristiknya karena dapat berimplikasi pada pengambilan keputusan dalam perencanaan pemasaran. Misal data pertumbuhan tingkat jumlah kelahiran bayi yang meningkat merupakan informasi penting bagi pemasar untuk mengetahui adanya potensi pasar akan produk perlengkapan bayi dan susu formula.
b.      Kondisi ekonomi
Hal-hal yang terkait antara lain distribusi pendapatan, tabungan, hutang atau ketersediaan kredit. Pemasar perlu memperhatikan kecenderungan-kecenderungan utama dalam pendapatan dan pola pengeluaran rumah tangga yang dipengaruhi oleh faktor tingkat harga dan inflasi. Misal, di saat tingkat inflasi tinggi yang ditandai oleh adanya peningkatan harga barang-barang di pasaran, maka tingkat konsumsi masyarakat cenderung menurun dan tingkat minat untuk menabung menjadi tinggi.
c.       Lingkungan teknologi
Perubahan teknologi membawa dampak pada perubahan gaya hidup dan  pola konsumsi pasar. Untuk itu dibutuhkan adanya inovasi penelitian dan pengembangan (R&D) untuk menciptakan ide-ide kreatif produk baru yang berorientasi pasar karena adanya kebutuhan konsumen yang perlu terpenuhi. Misal adanya perkembangan teknologi informasi dan adanya gaya hidup yang menuntut kepraktisan menuntut pemasar untuk lebih menawarkan program pemasaran terutama kebijakan pendistribusian produk malalui fasilitas internet atau electronic marketing seperti internet based stores, electronic catalog, video marketing, mail marketing atau cybermalls.
d.      Politik dan hukum
Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan politis yang terdiri dari hukum, badan pemerintah dan kelompok berpengaruh. Misal, pengaturan pemerintah untuk melindungi kepentingan konsumen dari perilaku bisnis yang tidak terkendalikan melalui Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) membawa dampak pada pengawasan produk secara lebih intensif.
e.       Sosial dan budaya
Pergeseran nilai budaya, cara hidup, nilai-nilai sosial, keyakinan dan kesenangan dari suatu masyarakat perlu mendapat perhatian pemasar karena dapat mempengaruhi program pemasaran. Misal adanya gaya hidup dari kalangan menengah ke atas membawa dampak pada kebijakan periklanan yang menekankan pada unsur estetis dan kesan glamour.
f.       Lingkungan fisik atau alam
Pemasar perlu memperhatikan hal-hal seperti keterbatasan sumber daya alam, pelestarian lingkungan, dan meningkatnya polusi dan biaya energi untuk penentuan program pemasaran suatu produk. Misal dengan adanya isu-isu gerakan hijau untuk perlindungan alam (green marketing), sebaiknya perusahaan menciptakan kemasan produk yang ramah lingkungan (bukan berasal dari bahan baku yang susah diuraikan secara biologis, tidak menimbulkan efek rumah kaca/ merusak lapisan ozon).

B.     Lingkungan Mikro
Yang dimaksud dengan lingkungan mikro adalah faktor-faktor lingkungan di luar perusahaan yang memberi pengaruh secara langsung dan cukup kuat pada perusahaan dalam proses pengambilan keputusan pemasaran. Seperti lingkungan makro, lingkungan mikro ini juga merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan, walau tidak tertutup kemungkinan bagi perusahaan juga dapat mempengaruhi secara timbal balik pada faktor-faktor lingkungan mikro. Faktor-faktornya adalah:

a.      Pemasok
Pemasok merupakan suatu lembaga yang membantu perusahaan dalam memasok kebutuhan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa. Kekuatan tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, terutama ketika jumlah pemasok banyak, ketika hanya ada sedikit bahan baku pengganti yang baik, atau ketika biaya mengganti bahan baku amat tinggi. Seringkali demi kepentingan bersama, pemasok dan produsen saling membantu dengan memberikan harga yang terjangkau, mutu yang lebih baik, pengembangan pelayanan baru, penyerahan barang tepat waktu, dan mengurangi biaya inventarisasi, sehingga meningkatkan kemampuan meraih laba jangka panjang bagi semua pihak yang terkait (David, 2004).
b.      Perantara pemasaran
Perantara pemasaran memberi pengaruh yang cukup kuat terhadap kesuksesan upaya pemasaran perusahaan, karena terkait dengan proses pendistribusian, penjualan, dan pengenalan produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan kepada konsumen akhir. Perantara pemasaran bisanya lebih mengetahui keadaan pasar karena terdiri dari para distributor dan pengecer yang berhubungan langsung dengan pembeli atau konsumen.
c.       Pelanggan
Perusahaan perlu mengetahui karakteristik dan keinginan pelanggannya yang merupakan para pembeli produk dan jasa yang ditawarkan. Ketika pelanggan terkonsentrasi atau jumlahnya besar, atau membeli dalam jumlah banyak, kekuatan tawarnya merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Perusahaan pesaing mungkin menawarkan garansi yang lebih panjang atau pelayanan khusus untuk memperoleh loyalitas pelanggan ketika kekuatan tawar dari konsumen luar biasa. Kekuatan tawar konsumen juga lebih besar ketika produk yang dibeli bersifat standar atau tidak berbeda (David, 2004).
d.      Pesaing
Lingkungan persaingan sangat mempengaruhi kesuksesan usaha pemasaran suatu perusahaan untuk meraih pasar sasarannya. Perusahaan perlu mengetahui berbagai karakteristik dalam lingkungan persaingannya seperti struktur industri, strategi pemasaran para pesaing, tingkat atau ukuran persaingan, dan aspek persaingan lainnya untuk memberikan nilai yang lebih kepada pelanggannya dibanding pesaing.
e.       Publik
Yaitu terdiri dari kelompok masyarakat yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan,  seperti karyawan, pemegang saham, lembaga keuangan, masyarakat, media massa, dan lembaga swadaya masyarakat.
3.0.Isi
3.1.Sejarah Maybelline New York
A.    Sejarah di Dunia
Sejarah Perusahaan Maybelline didirikan pada tahun 1915 oleh seorang warga negara Amerika Serikat yang kala itu masih berusia 19 tahun, Berdirinya Maybelline diawali dengan terinspirasinya Tom Lyle Williams atas apa yang dilakukan Mabel, kakak perempuannya. Mabel mencampurkan Vaseline dengan bubuk batu bara untuk membuat bulu matanya nampak lebih tebal dan hitam. Melihat apa yang dilakukan kakaknya, Tom mulai membuat maskara menggunakan bahan-bahan kimia yang dinamakan lash-in-brow-line. Bersamaan dengan itu, Tom mendirikan perusahaan dengan nama “Maybelline” sebagai bukti penghargaannya kepada Mabel yang telah menginspirasinya.
Pada tahun 1967 setelah mengalami perkembangan yang cukup pesat, Williams tanpa alasan yang jelas membuat keputusan yang sangat mengejutkan. Dia menjual Maybelline pada Plough Inc. Perusahaan yang sekarang dikenal dengan nama Schering-Plough Corporation ini memindahkan semua fasilitas produksi Maybelline dari Chicago ke Memphis dalam satu akhir pekan.
Tahun 1971, setelah setengah abad inovasi yang berkelanjutan, Maybelline membuat gelombang di dunia kosmetik dengan memperkenalkan revolusioner, berbasis air Lash Mascara dalam warna pink tanda tangan dan kemasan hijau. Sejak saat itu telah menjadi salah satu produk kecantikan yang paling banyak terjual di dunia dan favorit mutlak di kalangan selebriti dan seniman makeup.
Tahun 1975, mereka memindahkan pabrik Maybelline ke Arkansas.
Selanjutnya pada tahun 1990, Schering-Plough Corporation menjual Maybelline lagi kepada perusahan yang merupakan grup dari Wasserstein Perella & Co.
Beberapa tahun kemudian yaitu 1996, Maybelline kosmetik kembali mengalami perubahan pemilik. Kali ini perusahaan tersebut diambil alih oleh L'Oreal Group, ini terus berlangsung hingga sekarang.
Pada tahun 2004 sebuah inovasi kosmetik hadir dengan peluncuran blush, bronzer, dan concealer yaitu Dream Matte Mousse.
Pada tahun 2009, Maybelline New York mengubah kategori lagi dengan peluncuran BB cream pertama di Asia. Sejak itu, jutaan wanita di seluruh dunia menyukai formula unik  BB 8-in-1 Perfector Skin. Dalam kategori bibir, Maybelline New York memperkenalkan koleksi warna yang paling komprehensif di massa dengan Warna Sensasional tahun 2009 Array besar warna dibagi menjadi empat kelompok warna yang memungkinkan perempuan untuk dengan mudah mengidentifikasi warna yang diinginkan. Sebuah hit besar dengan warna yang tajam yang lembut terus memberikan nuansa berani selaras dengan tren saat itu. Saat itu Maybelline New York memimpin kategori maskara yaitu dengan Volume ‘Express-nya: The Colossal pada tahun 2010, The colossal menjadi mascara no 1 dunia. Tahun 2009 menandai tonggak fashion untuk Maybelline New York.
Dengan kemewahan dan energi New York City, inovasi makeup utama, dan fashion terbaru terlihat dari catwalk ke trotoar, Maybelline New York memberdayakan perempuan di seluruh dunia untuk mengekspresikan pribadi mereka.
Maybelline New York adalah merek kosmetik terkemuka di dunia, tersedia di lebih dari 100 negara. Dengan menggabungkan formulasi berteknologi maju dengan keahlian on-tren dan New York City tapi, misi Maybelline New York adalah untuk menawarkan inovatif, dapat diakses, dan mudah kosmetik bagi setiap wanita.
Maybelline telah mampu menghasilkan keuntungan yang tidak kalah besar. Saat ini Maybelline merupakan salah satu perusahaan kosmetik terbesar di dunia.
B.     Sejarah di Indonesia
Maybelline adalah merek kosmetik yang diproduksi oleh Grup L’oreal. Grup L’oreal hadir pertama kalinya di Indonesia pada tahun 1979 dengan mendistribusikan Lancome, salah satu merek Luxury. Beberapa merek Grup L’oreal lainnya pada kategori luxury di tahun-tahun berikutnya turut meramaikan pasar Indonesia sendiri seperti parfum Guy Laroche, Cacharel, dan Ralph Lauren.
Pada tahun 1985, Grup L’oreal menjalin kerjasama dengan perusahaan lokal dan mendirikan perusahaan manufaktur, PT. Yasulor Indonesia. Di tahun 1993, Grup L’oreal mengambil alih seluruh pengawasan operasionalnya di Indonesia, dan mulai tahun 2000 membentuk entitas PT. L’oreal Indonesia.
Hingga kini, kegiatan usaha L’Oreal di Indonesia difokuskan pada kedua entitas tersebut, yaitu PT. L’Oreal Indonesia yang menangani aktivitas pemasaran dan pendistribusian merek-merek L’Oreal, dan PT. Yasulor Indonesia yang memproduksi produk-produk perawatan kulit dan rambut untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan Asia Tenggara.

3.2.Analisi Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk dapat mengidentifikasikan faktor-faktor di luar lingkungan perusahaan yang mempengaruhi kelangsungan bisnis perusahaan tersebut.
3.2.1.                    Makro
A.    Demografi
Maybelline New York berkomitmen untuk menghadirkan produk makeup trendi dan menginspirasi  seluruh wanita untuk memancarkan kecantikannya, mengekspresikan dirinya dan mewujudkan impiannya. Dilihat dari ambisi yang dimiliki yaitu untuk mendapatkan konsumen lebih dari satu miliar di seluruh dunia dengan menciptakan produk-produk kosmetik yang memenuhi keragaman keindahan tak terbatas, tidak heran perusahaannya memasarkan produk di Indonesia karena jumlah penduduk Indonesia yang banyak.
Apabila dilihat dari ambisi L’oreal yatu, Kecantikan untuk semua, kecantikan untuk setiap individu yang meyakini bahwa definisi kecantikan tidak hanya satu, tapi sangat beragam dan tak terhingga, yang terkait dengan masa, budaya, sejarah dan kepribadian. Untuk menarik lebih banyak wanita dan pria yang menggunakan produknya, berarti Maybelline harus dapat menjangkau populasi yang sangat beragam dengan visi universalisasi kecantikan. Dalam pandangannya, universalisasi bukanlah tentang pemaksaan keseragaman, namun sebaliknya, universalisasi terinspirasi dari keragaman untuk berinovasi.
Dulu, Maybelline memang terbilang jarang melakukan kampanye gencar di Indonesia. Pengguna produknya pun dapat dikatakan hanya terdiri dari wanita dewasa berkelas tertentu yang sebagian besar adalah kalangan menengah ke atas karena harganya yang tergolong lebih mahal dibandingkan brand kosmetik lainnya. Tapi, kini Maybelline telah mencoba strategi baru untuk merangkul segmen demografis yang lebih luas, tidak hanya menyasar kaum wanita dewasa. Kaum remaja putri yang jumlahnya terbilang sangat banyak di Indonesia merupakan pasar potensial bagi produk kosmetik karena mereka yang mulai tumbuh remaja dengan sendirinya akan memiliki ketertarikan terhadap make up dan dunia kecantikan. Alhasil, Maybelline pun mulai membidik mereka dengan melangsungkan serangan pemasaran secara intensif.
B.     Kondisi ekonomi
Dari segi ekonomi, seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa salah satu misi Maybelline adalah menjadi produk kecantikan yang universial. Jadi, dalam hal ini, Maybelline ingin menghadirkan produk kecantikan bagi pria maupun wanita di seluruh dunia. Untuk dapat menciptakan hal tersebut, Maybelline dapat membaca kebutuhan dan daya beli konsumen. Dalam menciptakan produk, Maybelline berhasil menarik banyak konsumen di seluruh dunia karena L’oreal tidak hanya terfokus pada sekelompok masyarakat saja.
Seperti halnya Maybelline NewYork dengan harga yang murah dan mudah ditemukan, dan masih bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.
C.    Lingkungan teknologi
Perkembangan pola pikir masyarakat melalui pengaruh perkembangan teknologi yang sangat pesat berakibat juga mempengaruhi pola hidup masyarakat. Masyarakat hidup dengan dikelilingi oleh teknologi sehingga selalu diterpa oleh informasi yang dibagikan oleh media tersebut, begitu juga dengan kecantikan. Dimana iklan dan informasi mengenai kecantikan yang dihantarkan oleh media kepada publik, sehingga publik terutama perempuan di Indonesia terpengaruh dengan informasi yang ada. Maybelline menggunakan artis terkenal dalam periklanan berbagai media yang ada di Indonesia untuk meraih pangsa pasar di Indonesia.
D.     Lingkungan Sosial Budaya
Salah satu kendala pada awal memasuki pasar Indonesia, Maybelline memiliki kendala seperti di Negara asal  yang sudah terbiasa pakai make up, biasanya di usia 15 tahun. Berbeda dengan Indonesia yang penjualan prduknya terbanyak masih di bedak. Orang Indonesia masih malu untuk menggunakan make up yang berbeda sehingga mereka selalu menggunakan make up dasar saja.Oleh karena itu,  produk Maybelline pun masih berusaha untuk meraih pasar yang 70% penggunaan make up nya masih terbatas hanya pada bedak saja.

E.     Hukum atau Legal
Produk Maybelline yang dipasarkan di Indonesia sudah lulus BPOM yang kepengurusan persyaratannya dilakukan oleh PT. L’Oreal Indonesia selaku perusahaan distributor di Indonesia.




3.2.2.                    Mikro
A.    Pemasok
Menganalisis mengenai kekuatan yang dimiliki oleh pemasok yang dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Dalam hal material, L’oreal Group sebagai perusahaan induk bergantung pada pemasok eksternal untuk pengiriman bahan baku dan barang-barang kemasan yang diguanakan untuk menghasilkan barang jadi (L’oreal Annual Report, 2012:24). Oleh karena menyadari hal tersebut dan untuk mengantisipasi ancaman yang terjadi dari kekuatan pemasok, maka L’oreal telah menyiapkan rencana untuk melakukan hubungan bisnis yang berkesinambungan untuk memproduksi barang.  L’oreal mencari solusi pengganti seperti  memiliki pemasok cadangan (Loreal Annual Report, 2012:24). Selain itu, kemitraan strategis antara L’oreal dengan pemasoknya juga dibangun dengan baik oleh perusahaan tersebut. Pada bulan Juni 2012, L’oreal mengadakan hari pemasok global pertama di Paris dan dihadiri oleh 100 pemasok paling strategis. Hal ini dimanfaatkan oleh John-Paul Agon sebagai pimpinan perusahaan untuk mengemukakan visi dan misi L’oreal, memperkuat hubungan kemitraan, dan mendorong pemasok untuk berpartisipasi dalam program “Solidarity Sourcing”, yaitu sebuah program yang bersifat global dengan tujuan membuka proses sorcing bagi masyarakat yang kurang beruntung. Dalam acara itu, Agon juga memberikan “a toolbox”, yaitu dimana L’oreal membantu para pemasok untuk membuat program dalam organisasi mereka sendiri. Sementara itu, hari pemasok yang sifatnya masih regional sudah pernah diadakan, seperti di Hong Kong dan Zona Pasifik (L’oreal Annual Report, 2012:23). Jadi, dengan antisipasi yang telah dilakukan L’oreal tersebut, dapat dilihat bahwa ancaman kekuatan pemasok tergolong menengah terhadap keberlangsungan bisnis L’oreal.
B.     Distributor
Maybelline memproduksi dan mendistribusikan sendiri produknya. Ditribusi di Indonesia dilakukan oleh PT. L’Oreal Indonesia.
Sementara itu, maybelline Indonesia juga memiliki store-store retail sendiri di berbagai tempat sehingga mereka dapat memasarkan produknya langsung kepada konsumen. Hal ini berhubungan dengan komponen forward integration, meskipun tetap ada distributor-distributor seperti retailer yang bekerjasama dengan maybelline Indonesia, contohnya seperti Guardian, Sephora, dan toko kosmetik lainnya.
C.    Pelanggan
Dalam  Maybelline dapat dilihat bahwa kekuatan menawar konsumen terhadap produk Maybelline tergolong rendah karena dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang membutuhkan barang tersebut. Hal ini dapat dilihat dari persentase kepemimpinan Maybelline di Indonesia dalam dunia kecantikan. Jadi, dalam hal ini dapat dikatakan bahwa ancaman terhadap Maybelline dari kemampuan menawar pembeli rendah, sebab dengan diversifikasi harga dan produk yang ditawarkan, Maybelline mampu menyesuaikan diri dengan kondisi konsumen sehingga Maybelline dapat mencapai keinginan konsumen. Selain itu, inovasi-inovasi yang ditawarkan oleh Maybelline sebagai hasil penelitian dan pengembangan dapat mengetahui keinginan konsumen yang berubah-ubah.
D.    Pesaing
Seberapa besar persaingan kompetitor dalam industri kosmetik yang kemudian dapat mengancam kelangsungan bisnis yang dijalankan oleh Maybelline. Jika dilihat dari tingkat kedewasaan industri, Maybelline  tergolong perusahaan produk kecantikan yang bisa dikatakan sudah mencapai tingkat dewasa mengingat lamanya Maybelline berdiri dan ekspansi yang sangat cepat. Dari segi loyalitas konsumen, dapat dilihat dari jumlah konsumen Maybelline semakin meningkat (L’oreal Annual Report, 2012:3).
Namun, Jika dilihat dari segi jumlah kompetitor yang bergerak di industrI tersebut, Maybelline tidak dapat dikatakan sepenuhnya aman, sebab pasar kosmetik dunia semakin berkembang, populasi juga semakin bertambah, hal tersebut menyebabkan kebutuhan masyarakat terhadap produk kecantikan pun semakin banyak.
Di Indonesia sendiri, Maybelline bersaing ketat dengan Wardah yang mewarkan produk “Halal dan Suci”, dimana di Indonesia mayoritas penduduk Muslim.

3.3  Analisis Lingkungan Internal
A.    Keuangan
Bersama dengan unit-unit bisnis L’Oreal Grup, spesialis pengawasan keuangan dan manajemen L’Oreal adalah pemeran kunci dalam kinerja finansial L’Oréal dan berkontribusi terhadap perkembangan perusahaan. Dengan memastikan kinerja keuangan yang terbaik, Tim Keuangan dan Manajemen L'Oréal berkontribusi penting untuk pengembangan Loreal. Tujuan mereka adalah untuk mendorong pertumbuhan L'Oréal sesuai dengan standar, melindungi aset L'Oréal dan memberikan saran dan keahlian pada penggunaan sumber daya keuangan terbaik.
Di seluruh dunia, lebih dari 2.000 karyawan bekerja di bagian pengawasan manajemen, akunting, pajak, arus kas, perbendaharaan dan audit internal. Mereka memiliki akses ke berbagai pusat dan bekerja bersama tim manajemen dalam kapasitas konsultasi bisnis. Mereka menghadapi tantangan menarik setiap harinya seraya mengembangkan strategi jangka panjang untuk memastikan pencapaian yang terbaik. Pengawasan Keuangan dan Manajemen memiliki fungsi untuk bekerjasama secara langsung dengan unit bisnis karena dibutuhkannya informasi yang akurat untuk menyusun perkiraan anggaran serta rekomendasi yang tepat.
B.     Sumber Daya Manusia
Dalam lingkungan internasional yang sangat kompetitif, tim HR L’Oreal mendukung pertumbuhan L'Oréal dengan mengembangkan bakat yang ada dan menarik bakat baru.
Bakat individu terletak pada akar dari setiap ide cemerlang. Mereka menyadari bahwa perusahaan harus menyediakan kondisi yang kondusif untuk mengembangkan bakat setiap individu. Berpegang pada keyakinan ini, tim HR L'Oréal menggabungkan dua faktor kunci yaitu: membantu karyawan memilih jalur karir yang tepat seiring dengan mendukung perusahaan untk mencapai tujuan bisnisnya. Guna mendukung karyawan L'Oréal di seluruh dunia, misi tim HR adalah untuk menarik,  mengidentifikasi, memilih, mengembangkan dan menghargai bakat-bakat terbaik di seluruh unit usaha tim dan divisi.

C.    Operasional
Misi utama tim operasional  adalah mendesain dan membangun solusi sistem informasi untuk memastikan keberlanjutan dan kinerja sektor-sektor bisnis, serta  mempersingkat proses operasional perusahaan dengan menggunakan teknologi-teknologi baru yang canggih. Operasi mengembangkan, memproduksi dan memasok konsumen di seluruh dunia dengan produk kecantikan L'Oréal.
Untuk mencapai misi mereka, tim operasi menyusun solusi paling efisien, bertanggung jawab dan yang paling cocok untuk konsumen yang beragam dan karakteristik merek L'Oréal.
Departemen Operasi L’Oreal saat ini mempekerjakan sekitar 18.000 karyawan di kantor pusat, pabrik dan pusat distribusi; dengan kata lain hampir sepertiga dari karyawan L'Oréal, dan merupakan salah satu pilar utama kinerja L'Oréal. Tim Operasional hadir di 40 pabrik dan 150 situs logistik di seluruh dunia. Sejak tahun 2007 bidang Operasi telah diselenggarakan di zona geografis yang luas dan mempromosikan kerjasama erat antara tim Riset dan Pemasaran dan mempercepat pemasaran inovasi lokal.
Tim Operasi berfungsi dalam lingkungan kerja yang dinamis. Karyawan menikmati mobilitas fungsional dan geografis dan mengikuti jalur karir yang diperkaya oleh berbagai macam pelatihan dan misi yang bervariasi. Mereka memiliki akses ke berbagai keterampilan dan keahlian inovatif pelayanan konsumen.

4.0.Analisis SWOT
4.1.                      Strength
Dari segi strength dapat dilihat kekuatan Maybelline berada pada global presence, strong brand, diversifikasi, dan research and development yang kuat.
A. Global Presence.
Maybelline hadir di lebih dari 100 negara. Produk Maybelline New York pun banyak meraih berbagai awards bergengsi, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Rangkaian produk make up Maybelline New York seringkali menempati urutan nomor 1 di berbagai negara seperti Amerika, Inggris, Jepang dan lain-lain
B. Kekuatan Merek
 Kemudian Maybelline juga memiliki kekuatan merek, yaitu dapat dilihat dari meningkatnya jumlah konsumen di berbagai wilayah. Dan didukung dengan fakta bahwa Maybelline merek dari Loreal yang merupakan perusahaan kosmetik no.1 di dunia.
C. Diversifikasi Produk.
Diversifikasi yang dilakukan oleh Maybelline adalah baik produk, harga dan divisi, semua bertujuan untuk mencapai kebutuhan dan keinginan konsumen.
Produk yang jual oleh Maybelline terdiri dari beragam fungsi yang dapat di sesuaikan dengan kebutuhan dan kempuan.

4.2.          Weaknesses
·         Price produk yang masih dianggap tinggi oleh beberapa kalangan,
·         Distribusi produk lengkap yang belum merata di Indonesia,
·         Pangsa pasar (produk tertentu) yang masih kecil di Indonesia,
·         Kurangnya promosi di Indonesia dibandingkan produk pesaing (wardah cosmetic).
4.3.          Opportunities
·         Mengikuti pertumbuhan perusahaan induk Loreal group yang merupakan perusahaan kosmetik no.1 di dunia.
·         Dengan banyaknya produk diharapkan dapat meningkatkan profit perusahaan melalui penjualan dari berbagai produk yang ada.
4.4.          Threat
·         Banyaknya saingan usaha sejenis dengan produk yang lebih terkenal,
·         Persaingan harga dari kompetitor,
·         Persaingan Brand Image dari kompetitor

KESIMPULAN

Berdasarkan analisa diatas maka dapat disimpulkan bahwa strategi yang dilakukan oleh Maybelline efektif terhadap kemajuan perusahaan, baik dari segi kekuatan merek di mata global, performa penjualan produk, bahkan dengan diversifikasi yang dilakukan oleh Maybelline, perusahaan L’Oreal telah berhasil mencapai keinginan dan kebutuhan konsumen dengan tetap memperhatikan budaya, kondisi geografis, dan keadaan ekonomi. Adapun strategi yang dilaksanakan oleh L’oreal antara lain; melihat pertumbuhan pasar sebagai sebuah potensi yang besar, melihat kebutuhan pasar (melakukan diversifikasi), sesuai dengan tujuan L’oreal, yaitu menyediakan kecantikan untuk semua orang, melakukan penelitian dan inovasi untuk menciptakan kebutuhan masa depan, menciptakan portofolio merek, melakukan pembangunan secara internasional, dan membentuk sebuah komitmen untuk bertanggung jawab terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan. Dalam melaksanakan strategi-strategi tersebut, L’oreal tidak terlepas dari pengaruh Macro Environment, yaitu segi Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Lingkungan, dan Legal. Sementara itu, ancaman yang datang dari industri atau sektor yang di analisa dengan menggunakan Mairo Environment analysis. Disamping faktor eksternal, faktor internal dari perusahaan L’oreal itu sendiri merupakan hal yang sangat penting terhadap kelangsungan perusahaan. Untuk melengkapi faktor ekternal dan intenal tersebut, digunakan analisa SWOT. Namun, meskipun strategi tersebut dinilai berhasil, L’oreal harus tetap peka terhadap peluang yang ada dan waspada terhadap ancaman yang datang. Dalam hal ini, L’oreal harus terus menganalisa faktor eksternal maupun internal perusahaan, sebab keduanya sangat berpengaruh terhadap kelangsungan masa depan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.maybelline.co.id
Philip Kotler dan Keller, Kevin L. (2008). “Manajemen Pemasaran: Edisi 13, Jilid 1”. Jakarta: Erlangga



Komentar

  1. Welcome to Borgata Hotel Casino & Spa - JT Hub
    The Borgata Hotel Casino 평택 출장샵 & Spa features over 1,000 gaming machines, 화성 출장안마 over 30 table games and 충청남도 출장마사지 a poker room. 경상북도 출장안마 Located on the first floor of 논산 출장안마 the Borgata,

    BalasHapus

Posting Komentar